Minggu, 25 Maret 2012
"sebenarnya ibu"
sore itu, kala hujan, kisah suka duka seorang ibu d perantauan kudengar
jelas dr sebuah mulut yang sangat kukenal....dia harus berjuang melawan
segala sengsara hanya demi ke empat buah hatinya...pontang-panting siang
malam bekerja dan berdo'a...dr hidup d sebuah rumah kontrakan yg selalu
dicaci maki tiap awal bulan karena telat bayarnya, menjemur sisa2 nasi
untuk diolah menjadi makanan ringan yg bs dijual, terpaksa puasa
sepanjang hari karena tak punya apa2, mempertahankan seprei buluk meski
sudah bnyk jahitan tangan sana sini...semua itu menguras air
mataku....entah jk ibuku bukan beliau, mungkin ak nggak sekokoh skrg,
mungkin ak dh tergilas jaman yg semakin kejam...setiap tetes keringat
beliau, menguatkan raga anak2nya...setiap ucapan beliau, menempa hati ke
empat anaknya untuk selalu berpihak pd yg haq....setiap tatapan beliau,
membuat keempat anaknya berlomba membahagiakan beliau dgn
prestasi....kini beliau menginjak usia pensiun, namun semangat
'mengabdi' pd anaknya masih sangat menggelora....hampir sepanjang hidup
beliau hanya berpikir untuk anak2nya...ketika semua anaknya bs
mandiripun, beliau tetap selalu berusaha memberikan segalanya untuk ke
empat anaknya dg begitu adil,...'aku bangga dengan kalian,lihat kalian
bahagia,nggak perlu kalian beri ibu apa2' sebuah kalimat yang hampir
kudengar setiap lebaran ketika anak2nya berlomba memberikan sesuatu yang
mungkin seumur hidup nggak bs membalas pengorbanannya...Hari makin
senja hujan belum juga reda,sayup adzan membangkitkan semangatku utk
menghapus air mataku dengan wudlu..maghrib kala itu begitu khusyuk hanya
utk mencari ridhoNya semoga selalu diberikan yg terbaik buat
ibu...ibu...ibu...dan bapakku...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar